Mitos Lawang Sewu....
Apa yang ada di benak kalian, jika mendengar Lawang Sewu, di Semarang, Jawa Tengah....
Coba sebutkan....
Pertama.......Gedung bersejarah yang memiliki banyak pintu..
Kedua........Bangunan milik PT KAI
Ketiga.......Punya Legenda Urban
dan masih banyak lagi ya gaes...
Nah hal inilah yang membuat gw kepengen berat berkunjung ke Lawang Sewu, sekaligus membuktikan dengan mata kepala sendiri, apa yang sering gw liat di TV, Youtube atau di banyak website. Ga butuh lama, saat pas banget libur kerja, gw langsung cabut ke Semarang. Seperti biasa perjalanan kali ini gw naik Kereta Api Bromo Anggrek, dari Jakarta. Sengaja memang naik kereta, karena hanya 5 jam perjalanan gaes, jadi ga terlalu lama. Di dalam kereta pun masih bisa menyempatkan untuk bekerja dengan laptop, karena ada wifi gratis yang bisa dipakai pengguna kereta, kereeen kan.
Sampailah gw di Stasiun Tawang, Semarang, dengan taksi online gw lanjutkan perjalanan menuju ke hotel, yang sebelumnya sudah gw pesan melalui aplikasi. Saat ini hidup kita makin dipermudah dengan teknologi ya gaes, dengan sekeja melalui telepon pintar, semua bisa kita jangkau, termasuk travelling.
EKSPLORE LAWANG SEWU
Sampai di hotel, sudah menyimpan barang dengan aman, gw lanjut ke Lawang Sewu dengan taksi online. Dan dari jauh bangunan Lawang Sewu ini seolah sudah menyapa gw, untuk segera berkunjung. Lawang sewu terletak di Jalan Pemuda, letaknya tidak terlalu jauh dari hotel gw yang berada di kawasan Simpang Lima.
Segera gw cari pintu masuk ke bangunan ini, sebelum masuk gw beli tiket dulu seharga 20 ribu rupiah, nah untuk anak anak tiketnya 10 ribu rupiah, dan untuk turis mancanegara sebesar 30 ribu rupiah. Karena gw pengen tau banget mengenai sejarah dan apa saja yang ada di gedung ini, makanya gw menyewa seorang guide lokal, yang biasa memandu wisatawan di sini. Untyuk tarif guidenya sekitar 75 ribu rupiah ya, tapi kalau kalian puas dengan pelayanan yang diberikan guidenya boleh kok nambahin, itung itung nge tips ya. Dan Petualangan gw di Lawang Sewu pun dimulai....
Guide awalnya membawa gw masuk ke Gedung Utama, atau Gedung A. Kesan gw pertama kali masuk, gedung ini pasti megah banget di jamannya ya. Konstruksi Gedung A ini pembangunannya dimulai pada tahun 1904, dan selesai 3 tahun kemudian, yaitu tahun 1907. Wow waktu yang sangat lama untuk membangun gedung ya. Oh ya Lawang sewu ini diarsiteki oleh Cosmas Citroen, dari firma yang dibentuk arsitek senior J.F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag, dan dirancang dalam gaya Hindia Baru.
Memasuki Gedung A ini lega banget ya gaes, karena seperti khas bangunan kolonial belanda lainnya, atapnya tinggi menjulang, dan sesuai namanya Lawang Sewu, jendelanya banyaaak banget. Tapi dari penjelasan guide, jumlah jendelanya sekitar 1000, dan memiliki pintu 429 buah. Jadi ga perlu pendingin ya, karena masuk bangunan ini rasanya sejuk dan sirkulasi anginnya berjalan sempurna.
Ada sejumlah peninggalan di Gedung Utama ini, yaitu Lukisan Kaca Patri yang sangat indah, apalagi kalau terkena sinar matahari pagi. Lukisan 2 wanita, yaitu Dewi Fortuna dan Dewi Venus. Kemudian ada kasir yang dahulu digunakan untuk membayar pegawai yang bekerja di sini, lengkap bersama brankasnya yang terbuat dari besi baja. Juga ada toilet yang urinoirnya diimpor langsung dari Belanda, dan ukurannya gede banget. Mungkin karena memang orang Belanda tinggi besar ya, jadi urinoirnya juga besar dan langsung diimpor dari Belanda.
Ada juga peninggalan seperti foto foto Lawang Sewu jaman dahulu, seragam pegawai, tiket kereta, mesin ketik dan masih banyak lagi. Dan marmernya juga diimpor langsung dari Italia ya gaes, jadi kebayang betapa megahnya gedung ini di jamannya. Oh yaa dari guidenya juga gw tau bahwa, gedung A yang megah ini hanya dikhususkan untuk warga Belanda saja yaa, pribumi dilarang masuk. Semua barang peninggalan ini seolah menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang Lawang Sewu.
Selanjutnya saya menuju ke Gedung B, nah gedung ini dibangun usai Gedung A selesai dikerjakan ya, jadi sekitar tahun 1919 sudah mulai digunakan. Nah di gedung B inilah yang membuat Lawang Sewu terkenal, yaitu ruang bawah tanahnya. Konon ketika Jepang mengambil alih Lawang Sewu, ruang bawah tanah ini diubah menjadi penjara.
Namun saat ini. Lawang Sewu telah meribah imagenya menjadi tempat pariwisata yang layak dikunjungi ya gaes. Suasananya lebih bersahabat, ada beberapa kafe yang ada di sana untuk pengunjung. Serta saat malam hari, bangunan ini terlihat estetik dengan sorotan lampu warna warni. Oh ya, kalau kalian tertarik untuk menggelar even di sini sangat diperbolehkan ya, silakan langsung menghubungi kantor pengelola yang berada satu kompleks di kawasan ini. Selain mengeksplor sejarah dan peninggalan Lawang Sewu yang tidak semua bisa saya ceritakan di sini, tidak lupa foto foto dengan latar belakang gedung ini dengan bantuan guidenya. Karena dia sudah tau posisi terbaik foto, amanlah foto gw di sana, semua angle bagus hehehe.
Dan berakhirlah perjalanan gw di Lawang Sewu, sekaligus memenuhi keingintahuan gw tentang berbagai hal terkait obyek wisata ini. Oh ya, petualangan gw di Lawang Sewu juga bisa kalian lihat di channel youtube gw, langsung klik aja link nya ya......Eksotisme Lawang Sewu
Sampai jumpa di jalan jalan berikutnya....
Posting Komentar untuk "Mitos Lawang Sewu...."
Posting Komentar