Legenda Asal Mula Banyuwangi
Banyuwangi, Sumber : wikipedia |
Hai hai travellers……rasanya ga sabar ya untuk jalan jalan lagi, tapi
sabar ya, karena pandemic Covid-19 belum usai. Kalaupun ingin bepergian ke luar
kota, pastikan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai liburan justru
membuat kita terpapar, patuhi aturan pemerintah seperti surat bebas Covid-19
saat bepergian ya.
Nah kali ini jalan jalan virtual yuk, ke sebuah daerah yang terletak di timur pulau Jawa, yaitu kabupaten Banyuwangi. Hayoo siapa yang belum pernah menginjakkan kaki di kawasan ini. Banyuwangi merupakan Kabupaten terluas di daerah Jawa Timur loh, dengan wilayahnya yang cukup beragam berupa dataran rendah hingga pegunungan. Di bagian selatan kota inipun terdapat sebuah perkebunan peninggalan zaman Hindia Belanda. Wahh komplit ya travellers…..
Jalan jalan di kota Banyuwangi, ternyata banyak loh monumen yang menjadi identitas tersendiri bagi kota ini. Seperti patung Kuda Kereta Kencana Srikandi yang ada di Taman Tirtawangi dan menjadi kebanggaan warganya. Di balik keindahan nama dan daerahnya, ada sebuah legenda yang secara turun temurun diceritakan oleh leluhur tentang kota ini.
Travellers…..ada beragam versi legenda yang hadir dan menjadi asal usul nama Banyuwangi. Dalam versi Jawa dikenal dengan tokoh Sidopekso dan Sritanjung. Keberadaan Banyuwangi yang sangat dekat dengan pulau Bali juga menghadirkan sebuah cerita tersendiri.
Legenda asal mula Banyuwangi
Alkisah pada zaman dahulu di kawasan ujung timur provinsi Jawa Timur terdapat sebuah Kerajaan Besar yang diperintah oleh seorang Pangeran yang gagah perkasa bernama Raden Banterang. Ia memiliki kegemaran berburu dan menikmati keasrian suasana di hutan. Suatu hari ketika sang pangeran sedang berjalan di hutan. Pangeran Banterang melihat sesosok wanita cantik sedang beristirahat di bawah pepohonan yang rindang. Ternyata gadis tersebut adalah Surati, Puteri dari Kerajaan Klungkung, musuh dari Kerajaan Blambangan yang di pimpinnya.
Karena merasa iba atas penderitaan yang dialami oleh Puteri Surati, Pangeran Banterang pun menikahinya, dan mereka menjadi pasangan yang sangat Bahagia.
Pada suatu hari ketika Surati sedang berjalan-jalan di luar istana, tiba-tiba
ada seorang pria yang memanggilnya dari kejauhan. Ia adalah Rupaksa, kakak
kandung Surati. Rupaksa datang untuk mengajak adiknya membalas dendam karena Raden
banterang telah membunuh ayah dan menghancurkan keluarganya.
Namun dengan semua kebaikan Raden Banterang dan utang budi yang dirasakan Surati, ia pun menolak ajakan kakaknya. Merasa niatnya untuk membalas dendam diabaikan oleh adik kandungnya, Rupaksapun memberikan sebuah ikat kepala untuk menjaga keselamatan Surati.
Penolakan yang dilakukan Surati tak menyurutkan keinginan Rupaksa yang besar dalam membalaskan dendam ayahnya. Seketika itu pula ia menjumpai Pangeran Banterang yang tidak mengetahui pertemuan antara Surati dan Rupaksa untuk memfitnah istri sang Pangeran.
Dengan tergesa-gesa, Pangeran Banterangpun segera pulang ke kerajaan
untuk menemui Surati dan menemukan sehelai ikat kepala yang di katakan oleh
pria yang tadi ditemuinya di hutan. Seketika itu pula Pangeran Banterang marah
besar kepada Surati dan merasa seperti air susu di balas dengan air tuba. Sebisa
mungkin Surati menjelaskan bahwa ikat kepala itu pemberian kakaknya, sama
dengan lelaki yang di temui Pangeran di hutan.
Merasa Pangeran sudah tidak mempercayainya, Suratipun menyerah dan berkata akan mengungkapkan kebenaran melalui aroma yang di tinggalkan air yang akan menjadi pemakaman terakhirnya. Airnya pun berbau wangi, namun nyawa puteri Surati tidak akan pernah Kembali. Pangeran Banterang pun linglung tak karuan. Iapun berteriak teriak banyuwangi, hingga akhirnya terlahir sebuah legenda Banyuwangi.
Travellers….legenda yang tumbuh dan berkembang seiring dengan laju kota Banyuwangi ini ternyata tak hanya menjadi sebuah cerita rakyat, kehadirannya justru dijadikan sebuah legitimasi kekuasaan pada jaman dahulu.
Hal inipun menjadi sebuah cerita tersendiri bagi masyarakat yang
percaya dan juga menghadirkan sebuah situs atau lokasi yang di eratkan
ceritanya dengan legenda tersebut. Seperti sumur Sritanjung yang dapat
mengeluarkan bau wangi Ketika ada kejadian tertentu.
Yess travellers…..legenda atau cerita rakyat terkadang tak hanya menjadi sebuah kisah lisan yang di wariskan secara turun temurun namun juga menjadi sebuah romantika yang tersembunyi dan menjadi daya tarik sebuah kota. So siapa yang mau travelling ke Banyuwangi…..
Posting Komentar untuk "Legenda Asal Mula Banyuwangi"
Posting Komentar