Wisata Tanjung Kumbik, pulau Tiga di Natuna, ada bakso dan sirup dari rumput laut
Yuhuuuu……tau ga travellers, kalau
Kabupaten Natuna itu terdiri dari beberapa gugusan pulau yang sangat indah. Saat
saya berada di Natuna, rugi dong kalo ga sekalian nyobain berwisata di gugusan
pulau ini. Saya ingin pergi ke pulau
Tanjung Kumbik yang terletak di kecamatan Pulau Tiga Barat. Untuk sampai
ke lokasi ini, travellers bisa naik mobil sewa dengan jarak tempuh perjalanan
sekitar 1,5 jam dari bandara Raden Sadjad, Ranai. Memang letaknya agak jauh ya
dari ibukota Kabupaten Natuna, tapi dijamin deh ga bakal kecewa kalo sudah
sampai di pulau eksotis ini.
Selama dalam perjalanan menuju ke
pulau Tanjung Kumbik, saya terpesona dengan pembangunan kabupaten di ujung
Indonesia ini. Jalan Nasionalnya lebar lebar loh, tidak berbeda dengan jalan
jalan di pulau Jawa. Bahkan di beberapa ruas jalan juga baru dalam proses
pelebaran jalan, dan pembuatan jalan baru. Tentu hal ini sangat mendukung
potensi pariwisata Natuna yang letaknya bertebaran di berbagai kawasan
kepulauan ya.
Dan akhirnya saya sampai di
pelabuhan Selat Lampa. Pelabuhan ini adalah pelabuhan untuk umum yang digunakan
oleh warga setempat. Di sebelah pelabuhan Selat Lampa ini adalah pelabuhan
khusus milik Angkatan Laut dan pelabuhan milik Kementerian Kelautan dan
Perikanan ya. Jadi kebayang dong bagaimana potensi Natuna ini, dijaga oleh TNI
dan potensinya sedang dikembangkan oleh KKP. Bagaimana pengembangan potensi
perikanan, nantikan di artikel selanjutnya ya hehehe.
Kembali ke laptop… kalau kata
thukul hehehe. Untuk sampai di pulau Tanjung Kumbik, travellers bisa naik
perahu tradisional ya, tapi sudah bermesin kok hehehe, jangan kuatir. Perahu ini
di Natuna disebut kapal Pompong, hmmm nama yang aneh ya, saya pun sampai
sekarang sampai terlupa untuk bertanya kenapa namanya Pompong. Kebetulan karena
tugas khusus, saya memutuskan untuk menyewa perahu yang akan membawa saya ke
pulau Tanjung Kumbik. Setelah bernegosiasi dengan pemilik kapal pompong,
perjalanan saya ke pulau Tanjung Kumbik pun dimulai.
Salah satu yang saya kagumi dari
perairan di Natuna ini adalah kebersihan kawasan ini, sepanjang perjalanan saya
ke pulau Tanjung Kumbik, saya hampir tidak menemukan sampah yang mengotori perairan.
Lautnya pun berwarna biru jernih. Saya melihat para pencari ikan karang dan
gurita yang sedang berenang di sela sela karang. Wah bener bener pemandangan
indah ya travellers. Pantesan wilayah Natuna ini, dengan potensi lautnya
menjadi rebutan negara negara tetangga hehehehe.
Perjalanan ke pulau Tanjung
Kumbik tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 40 menit dan saya sudah sampai
di pulau ini. Dan kapal pompongpun menepi di salah satu rumah penduduk yang
akan saya temui. Namanya adalah Hanafi, dia adalah seorang petani rumput laut. Kami
pun bercakap akrab, dan Hanafi bercerita tentang kegiatannya dalam bertani
rumput laut. Potensi rumput laut di Pulau Tajung Kumbik ini sangat besar, namun
terbentur tempat untuk menjemur rumput laut. Memang dalam proses panen rumput
laut, diperlukan rumah penjemuran yang lebar ya travellers, sesuai dengan hasil
panen yang didapat. Namun saat ini Hanafi bisa optimis dengan hasil panen
rumput laut, karena sudah mendapatkan bantuan 3 rumah penjemuran dari KKP.
Ia pun mengajak saya untuk
melihat proses bertani rumput laut. Dengan perahu pompong, kami pun merapat di
tempat pembibitan rumput laut. Bibir rumput laut dilindungi semacam plastik
berwarna hitam yang disebut poliner. Tujuannya agar bibit rumput laut terhindar
dari paparan sinar matahari langsung, karena sifat rumput laut ini seperti gel
ya travellers. Jika terkena panas sinar matahari terlalu lama, akan meleleh. Proses
pembibitan memakan waktu 25 hari. Dari bibit rumput laut ini kemudian proses
bertani rumput laut dilakukan hingga proses panen. Wahh seru ya….dapat banyak
pengetahuan bertani rumput laut. Selanjutnya kita simak macam olahan rumput
laut yaa.
Bakso Rumput Laut
Sesampainya di rumah Hanafi, saya
bertemu dengan Lela istrinya. Hanafi memang memiliki rumah makan yang dikelola
istrinya. Wah pas nih hehehe. Lela mengajak saya untuk melihat proses pembuatan
bakso rumput laut. Bumbunya bermacam macam ya travellers, tapi bahan baku
utamanya ikan tenggiri. Cara memasaknya pun cukup mudah kalau saya lihat
hahaha. Ikan tenggiri dikerok dagingnya secara manual menggunakan sendok. Setelah
itu dimasukkan berbagai macam bumbu yang sudah disiapkan sebelumnya. Setelah itu
diaduk menggunakan es batu supaya kenyal selama 15 menit, baru kemudian
dicampur dengan rumput laut. Bakso kemudian dikukus setelah dibentuk bulatan
dengan sendok. Setelah bakso mengapung, kemudian ditiriskan. Dan bakso rumput
laut siap dinikmati…hmmm sedap.
Sirup Rumput laut
Selain bakso, ada juga ni olahan
lain travellers, yaitu sirup rumput laut. Bahan bahannya juga ga sulit ya,
kalau mau coba buat di rumah hehehe. 1 gelas air dicampur 2 gelas gula pasir,
panaskan hingga larut. Kemudian diberikan pewarna merah, rumput laut dan daun
pandan agar wangi baunya. Dan sirup segera dihidangkan.
Nah ini dia travellers, makanan
saya di pulau Tanjung Kumbik, Bakso rumput laut dan sirup rumput laut. Perjalanan
melelahkankan ini seketika sirna saat menikmati kuliner lezat ini.
Seru ya, wisata ke pulau Tanjung
Kumbik ini, selain mendapatkan pemandangan yang indah, travellers juga bisa menikmati
kuliner unik khas pulau ini. Hayooo kapan nih berwisata ke pulau Tajung Kumbik
di Natuna. Saya sudah loh hehehehe.
Posting Komentar untuk "Wisata Tanjung Kumbik, pulau Tiga di Natuna, ada bakso dan sirup dari rumput laut"
Posting Komentar