Tradisi Megengan sambut bulan Ramadan
Hai travellers....selamat menunaikan ibadah puasa ya, bulan Ramadan selalu menjadi bulan istimewa bagi umat muslim Indonesia. Melalui ibadah puasa, umat semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Selain berpuasa, sejumlah daerah di
indonesia memiliki tradisi dan kebiasaan unik yang hanya dilakukan saat bulan Ramadan.
Travellers tentu sudah tidak asing lagi
dengan makanan kecil satu ini, makanan yang terbuat dari tepung terigu ini
memang sudah menjadi makanan ringan yang sering di konsumsi oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Namun bagaimana jadinya bila Apem memiliki arti yang
sangat penting keberadaanya dalam melaksanakan sebuah tradisi di bulan yang
penuh berkah bagi masyarakat Jawa Timur. Salah satu daerah yang memiliki tradisi Islam kuat adalah provinsi Jawa Timur, hampir 95 persen penduduk Jawa Timur
menganut agama Islam.
Hal ini tidak lepas dari peran sentral Walisongo dalam menyebarkan agama islam
di pulau Jawa pada abad ke 14 silam. Rekam jejak mereka masih kental terasa
hingga saat ini dan salah satu ajaran nyapun telah menjadi tradisi bagi masyarakat Jawa Timur saat
menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, yaitu tradisi Megengan. Megengan berasal dari bahasa jawa
megeng yang berarti menahan. Ini adalah simbol tradisi yang berarti saat
menjalankan ibadah puasa harus menahan
segala hawa nafsu duniawi agar mendapatkan berkah dari Allah. Dalam Megengan warga biasanya membuat
sebuah nasi kotak yang nantinya akan dibagikan kepada tetangga terdekat. Hal
ini dilakukan setelah diadakan
pengiriman doa untuk sanak saudara yang telah meninggal.
Ada yang tidak bisa dilepaskan dari tradisi Megengan yaitu keberadaan apem. Makanan ringan khas Indonesia. Megengan dilakukan oleh sebuah keluarga. Sayapun mendatangi kecamatan Semampir di Surabaya untuk bertemu keluarga Aslan. Keluarga ini telah puluhan tahun melaksanakan tradisi Megengan. Semampir merupakan salah satu wilayah di kota Surabaya yang masih menjaga dan melaksanakan tradisi Megengan di tengah kemajuan jaman setiap awal dan akhir bulan ramadan. Tujuan dari tradisi Megengan sendiri adalah untuk mengirimkan doa kepada mereka yang sudah mendahului kita. Menjelang akhir bulan ramadhan keluarga Aslan tenggelam dalam kesibukan melaksanakan tradisi Megengan ini. Masing masing anggota keluarga memiliki peran tersendiri. Apalagi dalam pembuatan apem, yang menjadi hal penting dalam tradisi ini.
Dalam pelaksanaan tradisi tidak semua warga memasak apem sendiri, ada juga yang memilih untuk membeli di pasar untuk menghemat waktu. Banyaknya warga yang membeli apem di pasar menjadi lahan rejeki tersendiri bagi mereka yang dapat memanfaatkannya. Dengan pendapatan sebesar 400 ribu rupiah selama satu hari, membuat banyak penjual apem dadakan. Setelah semua masakan siap dan apem sudah matang, Aslan dengan khidmat melafazkan sebuah doa untuk keluarga yang telah berpulang ke Ilahi.
Kini waktunya untuk menyebarkan nasi kotak berisi apem kepada tetangga terdekat. Wujud kepedulian dan persaudaraan sangat terasa saat tetangga menerima pemberian khas ramadan ini. Ya…jaman boleh berubah, namun ada yang tetap bertahan, yaitu kepedulian terhadap sesama yang terwujud nyata dalam tradisi Megengan.
Ada yang tidak bisa dilepaskan dari tradisi Megengan yaitu keberadaan apem. Makanan ringan khas Indonesia. Megengan dilakukan oleh sebuah keluarga. Sayapun mendatangi kecamatan Semampir di Surabaya untuk bertemu keluarga Aslan. Keluarga ini telah puluhan tahun melaksanakan tradisi Megengan. Semampir merupakan salah satu wilayah di kota Surabaya yang masih menjaga dan melaksanakan tradisi Megengan di tengah kemajuan jaman setiap awal dan akhir bulan ramadan. Tujuan dari tradisi Megengan sendiri adalah untuk mengirimkan doa kepada mereka yang sudah mendahului kita. Menjelang akhir bulan ramadhan keluarga Aslan tenggelam dalam kesibukan melaksanakan tradisi Megengan ini. Masing masing anggota keluarga memiliki peran tersendiri. Apalagi dalam pembuatan apem, yang menjadi hal penting dalam tradisi ini.
Dalam pelaksanaan tradisi tidak semua warga memasak apem sendiri, ada juga yang memilih untuk membeli di pasar untuk menghemat waktu. Banyaknya warga yang membeli apem di pasar menjadi lahan rejeki tersendiri bagi mereka yang dapat memanfaatkannya. Dengan pendapatan sebesar 400 ribu rupiah selama satu hari, membuat banyak penjual apem dadakan. Setelah semua masakan siap dan apem sudah matang, Aslan dengan khidmat melafazkan sebuah doa untuk keluarga yang telah berpulang ke Ilahi.
Kini waktunya untuk menyebarkan nasi kotak berisi apem kepada tetangga terdekat. Wujud kepedulian dan persaudaraan sangat terasa saat tetangga menerima pemberian khas ramadan ini. Ya…jaman boleh berubah, namun ada yang tetap bertahan, yaitu kepedulian terhadap sesama yang terwujud nyata dalam tradisi Megengan.
Posting Komentar untuk "Tradisi Megengan sambut bulan Ramadan"
Posting Komentar