Taman Sari Gua Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat



Hai travelers…….awal mula keberadaan Indonesia tidak terlepas dari keberadaan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara. Adat istiadat serta tradisi yang ada di negara kepulauan inipun tidak dapat di pisahkan dari corak kerajaan Hindu-Budha serta Islam yang dulu pernah ada di Nusantara ini. Kehidupan kerajaan selalu di gambarkan dengan kemewahan gaya hidup seluruh keluarga kerajaan. Kemegahan-kemegahan itupun masih dapat terlihat dan terasa di keraton Kasepuhan, salah satu keraton di daerah Cirebon, Jawa Barat. Keraton Kasepuhan didirikan oleh Pangeran Emas, yang merupakan cucu dari Sunan Gunung Djati. Dahulu keraton ini bernama Keraton Pakungwati, yang kemudian pada tahun 1697 masehi berubah nama menjadi Kasepuhan.

Tak hanya keraton Kasepuhan yang menjadi saksi kemegahan kerajaan yang merupakan perluasan dari kerajaan Padjajaran ini, tetapi juga ada satu situs yang menjadi kebanggaan masyarakat di daerah Cirebon ini, yaitu Taman Sari Gua Sunyaragi.

Taman Sari Gua Sunyaragi terletak di kelurahan Sunyaragi, Kesambi kota Cirebon. Nama Sunyaragi merupakan bahasa Sansekerta yang memiliki artinya sendiri, dimana sunya yang mengandung arti sepi dan ragi yang memiliki arti raga. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan di bangunnya Taman Sari ini yakni sebagai tempat beristirahat dan bermeditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya.

Terdapat 12 bagian gua yang ada di tamansari ini, setiap bangunan memiliki fungsi dan gunanya masing-masing. Seperti bangsal jinem ini misalnya, dahulu kala bangsal ini digunakan oleh Raja untuk memberikan wejangan dan melihat para prajuritnya berlatih. Bangsal pawon sebagai tempat penimpanan makanan dan biasanya para abdi dalem akan menyediakan makanan disini ketika sultan atau anggota keluarganya datang untuk bersemedi. Selain itu ada gua Kelanggengan dimana pada jaman dahulu kala di percaya bahwa siapapun pejabat keraton yang bersemedi di gua ini, kelak jabatannya akan abadi atau langgeng sesuai dengan nama gua tersebut. Bahkan karena hal tersebutlah kini banyak masyarakat yang percaya dan mencoba mencari berkah dan bersemedi di gua Sunyaragi, namun hal tersebut kini di larang oleh penjaga taman sari untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Kesakralan pun tak hanya terdapat di gua Kelanggengan, kabarnya disini juga terdapat 2 gua yang dapat terhubung langsung ke Mekah dan ke Madinah, dimana dahulu sering di gunakan keluarga Kesultanan ketika ingin menuju dua kota suci tersebut. Namun kini gua tersebut sudah di tutup untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Selain itu ada juga mitos yang hadir di Taman Sari ini, tentang sebuah patung yang di percaya bagi siapapun terutama wanita yang masih single jika memegang patungnya maka ia akan sulit mendapatkan jodoh. Disini juga terdapat 2 buah patung berbentuk gajah dan manusia elang meskipun bentuknya sudah tidak terlalu jelas,  patung ini merupakan sebuah gambaran tahun Taman Sari ini di buat, dimana patung gajah disebut sebagai candra sangkala yang menunjukan tahun 1536 dan patung manusia menunjukan tahun 1529. Sayangnya keberadaan Taman Sari ini seperti terabaikan. Patung-patung yang sudah mulai kehilangan bentuk serta tanaman-tanaman yang mati menjadi salah satu contohnya. Belum lagi keberadaannya yang sangat dekat dengan perkampungan, membuat taman sari ini mudah di masuki dan di jadikan tempat berkumpul sekelompok anak muda. Taman sari gua sunyaragi kini tak hanya menjadi sebuah tempat beristirahat para keluarga keratin, tetapi juga sudah menjadi bagian serta kebanggan masyarakat Cirebon.


Posting Komentar untuk "Taman Sari Gua Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat"