Jejak NAZI di Indonesia
Suka berlibur ke Puncak,
Bogor, Jawa Barat? Ternyata kawasan ini tidak hanya terkenal dengan hawanya
yang dingin, villa villa yang siap memanjakan wisatawan. Hmmm ada apalagi ya
kira kira travellers. Ternyata di balik rimbunnya pohon di desa Sukaresmi,
kecamatan Megamendung, Bogor, Jawa Barat
terdapat makam tentara Nazi Jerman.
Wahhh kok bisa ya travellers….Bagaimana pasukan Adolf Hitler yang begitu
ditakuti saat perang dunia berkecamuk bisa sampai di bumi nusantara ya…hmmm.
Travellers……Perang Dunia ke
dua yang terjadi puluhan tahun silam telah menjadi sejarah kelam peradaban
manusia modern. Jutaan armada perang, berondongan peluru dan bom membuat jutaan
nyawa terenggut sia sia. Peristiwa ini telah menjadi gambaran konflik paling
mematikan sepanjang sejarah manusia. Politik balas dendam, pertentangan faham
dan unjuk kekuatan militer menjadi pemicu meletusnya perang yang berlangsung
selama 6 tahun. Meski tidak terlibat
langsung dalam perang dunia ke 2, namun indonesia ikut terkena imbasnya.
Kedatangan Jepang tahun 1942 hingga 1945, menjadi sepenggal kisah perjalanan
perang dunia ke 2. Meski tak banyak catatan sejarah tentang keberadaan jerman
sebagai sekutu jepang di indonesia, tidak berarti pasukan di bawah kepemimpinan
Adolf Hitler ini absen di indonesia.
Papan petunjuk sederhana di
pinggir jalan tak jauh dari pertigaan Gadog, Bogor seolah mengisyaratkan
penggalan rahasia. Secuil informasi tertera di panel informasi pada areal makam. Namun tak juga banyak
memberikan informasi. Di sini terdapat
kompleks pemakaman prajurit Jerman, diduga kesepuluh makam yang ada di sini
adalah personil Angkatan Laut Jerman yang tewas saat Perang Dunia ke 2. Namun
tidak banyak informasi dari sekitar aeral makam. Meskipun berbeda benua dan
jauh dari sanak keluarga, tidak lantas makam-makam ini ditelantarkan begitu
saja. Kompleks pemakaman tertata rapih, asri dan terawat. Inilah wujud
perhatian pemerintah Jerman melalui duta besarnya di Indonesia. Menyusuri satu
persatu makam diareal seluas 1000 meter ini, tertera ukiran sejumlah nama asing
beserta keterangan penyebab tewasnya sang pemilik nisan. Dari sepuluh nisan, enam
diantaranya memiliki identitas lengkap, dua nisan tanpa keterangan penyebab
kematian, sedangkan dua nisan lainnya nihil identitas.
Sebuah prasasti menjadi identitas sejarah areal pemakaman ini,
sebelum menjadi kompleks pemakaman kakak beradik asal Jerman membeli tanah
seluas 900 hektar di desa Sukaresmi, dan
menyulapnya menjadi perkebunan the. Prasasti
yang dibangun tahun 1926 ini didedikasikan untuk teman-teman mereka yang
gugur dalam perang dunia 1. Helfferich bersaudara kembali ke jerman tahun 1928 dan mempercayakan perkebunan mereka
kepada Albert Vehring. Perkebunan teh ini kemudian diambil alih ketika pasukan
Jerman masuk ke jawa pada 1943.Tentara adolf hitler yang ikut masuk adalah
angkatan laut Nazi Jerman atau kriegsmarine dari armada kapal selam u boat yang
sempat menepi di beberapa pelabuhan di jawa termasuk Tanjung Priok. Kehadiran
pasukan Hitler di Jakarta pun meninggalkan sejumlah bukti bukti. Museum Satria
Mandala di pusat kota jakarta konsisten
menyimpan koleksi kemiliteran termasuk persenjataan perang.
Terdapat satu ruangan khusus
untuk menyimpan berbagai jenis senjata yang sebagian besar merupakan koleksi
peninggalan perang dunia dua. Terdapat karaben mauser 98k asal Jerman Barat.
Dan terdapat detail lambang 2 elang, yang berarti elang sawtika wehrmacht, yang
menjadi identitas dari pasukan Nazi, Jerman. Ini merupakan bukti bahwa pasukan
Nazi Jerman pernah ada di Indonesia. Meskipun kehadiran pasukan Jerman di
Batavia minim dari pemberitaan, peninggalan persenjataan bisa ditemukan museum
ini. Koalisi antara Jepang dan Jerman saat Perang Dunia yang berujung pada
kekalahan, justru membawa berkah bagi
indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan. Bukti-bukti mampu bercerita,
namun sampai sejauh mana sepak terjang pasukan jerman di jakarta masih perlu
dibuktikan lebih lanjut.
Posting Komentar untuk "Jejak NAZI di Indonesia"
Posting Komentar