Susu segar dari Boyolali, Jawa Tengah
Perlahan kabut
menghilang seiring munculnya mentari dari ufuk timur Indonesia. Nuansa pagi
datang menyambut semesta, inilah keindahan alam Boyolali, Jawa Tengah. Bagi
travellers yang ingin ke boyolali, kota ini terletak sekitar 25 km di
sebelah barat kota Surakarta. Boyolali memiliki sejumlah wilayah dataran
rendah dan dataran tinggi. Keindahan alam Boyolali sendiri tidak terlepas dari
keberadaanya di antara dua pegunungan aktif yakni Merapi dan
Merbabu. Inilah yang mempengaruhi kegiatan sehari-hari masyarakat
Boyolali. Sebagian besar masyarakat bekerja menjadi petani dan peternak.
Namun hasil ternak mereka justru menjadi ikon serta identitas
wilayah.
Travellers.....kota
Boyolali memang terkenal dengan sebutan kota susu di Jawa Tengah. Julukan ini
tidak terlepas dari banyaknya produksi susu sapi segar yang mencapai 100 ton
perharinya. Sejumlah kecamatan di daerah ini, seperti kecamatan Mojosongo, Cepogo,
Selo, Boyolali kota dan Musuk menjadi pionirnya. Karena alasan itu pulalah
banyak terdapat patung-patung sapi di setiap sudut kota.
Setiap pagi warga yang memiliki sapi perah mengumpulkan susu hasil perahan sapi di sebuah tempat penampungan sementara. Nantinya susu akan diangkut oleh angkutan khusus yang akan mengantarkannya ke Koperasi Unit Desa. Oleh KUD peternak dibayar 3.500 rupiah per liter susu. Susu yang sudah sampai di KUD pun langsung di ambil sampelnya untuk di uji berbagai kandungan yang ada di dalamnya. Jika memang susu memiliki kualitas yang buruk akan segera di pisahkan, sementara susu dengan kualitas yang baik di masukan ke dalam pendingin dan akan di kirim ke industri pengolahan susu.
Setiap pagi warga yang memiliki sapi perah mengumpulkan susu hasil perahan sapi di sebuah tempat penampungan sementara. Nantinya susu akan diangkut oleh angkutan khusus yang akan mengantarkannya ke Koperasi Unit Desa. Oleh KUD peternak dibayar 3.500 rupiah per liter susu. Susu yang sudah sampai di KUD pun langsung di ambil sampelnya untuk di uji berbagai kandungan yang ada di dalamnya. Jika memang susu memiliki kualitas yang buruk akan segera di pisahkan, sementara susu dengan kualitas yang baik di masukan ke dalam pendingin dan akan di kirim ke industri pengolahan susu.
Predikat kota susu
Boyolali berawal sejak masa penjajahan Belanda. Saat itu Belanda mewajibkan
para pribumi memelihara sapi perah untuk mereka konsumsi. Iklim serta
cuaca sesuai dengan sapi perah yang berasal dari wilayah sub-tropis
Australia dan Selandia Baru membuat pemerintah saat itu mengambil suatu
tindakan melihat potensi yang dimiliki daerahnya.
Melimpahnya produksi
susu di boyolali membuat putra daerah seperti Novianto memiliki ide untuk
membuat sebuah olahan makanan yang banyak disukai orang dari bahan dasar susu
yang ada, Dengan dibantu 3 karyawannya, Novianto dapat menghasilkan 50 kg keju
setiap harinya. Di antaranya keju parmessan, feta, mountain dan beberapa keju
hasil inovasinya sendiri. Dalam pemasarannya, Novianto di bantu oleh beberapa
rekannya yang berasal dari Jerman. Inilah yang memudahkannya dalam menawarkan
keju di beberapa hotel di Bali, Yogyakarta dan Solo.
Kini susu Boyolali
perlahan menggeliat menerobos pasar nasional. Meskipun produksinya terus
menurun, karena banyak peternak sapi perah yang pindah haluan menjadi peternak
sapi daging. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti mahalnya biaya
pakan dan kualitas susu yang rendah. Jika tidak segera mendapatkan perhatian
dan solusi dari pemerintah, niscaya predikat kota susu hanya akan menjadi
sejarah.
Yukk makanya kita harus sering minum susu, apalagi susu hasil sapi dari Boyolali.
Cheers
Posting Komentar untuk "Susu segar dari Boyolali, Jawa Tengah"
Posting Komentar