Legenda Situ Bagendit di Garut, Jawa Barat
Travellers......ingin mencari tempat
wisata alternatif? Anda bisa mengunjungi danau atau situ. Danau mampu
menampung air dalam cekungan yang cukup luas. Sedangkan sumber airnya bisa
dari aliran sungai atau terdapatnya mata air dalam cekungan. Danau sangat
bermanfaat bagi masyarakat yang hidup di
sekitarnya, mereka bisa menggunakan air danau untuk beragam keperluan, seperti
mengairi sawah dan beternak ikan.
Suasana sejuk dan
indah menjadi pelengkap perjalanan saya kali ini ke daerah Garut, Jawa Barat. Di sini ada sebuah
danau yang telah menjadi tumpuan hidup masyarakat di bidang pariwisata, Letaknya sekitar 4 kilometer dari pusat kota.
Ia tidak pernah
mau memberikan bantuan kepada warga yang
membutuhkan, karena sifatnya yang kikir dan pelit itulah ia di panggil bagenda
endit oleh masyarakat sekitarnya, yang berarti orang kaya yang pelit.
Selain kaya, Nyai
enditpun memiliki tanah pertanian luas. Tanah ini ia beli dengan harga yang sangat murah kepada
pemiliknya. Lumbung padi yang ia milikipun selalu terisi penuh. Padi tak
hanya berasal dari hasil memanen di atas lahan pertanian miliknya, tetapi ia membeli dari para petani di desanya
dengan harga murah. Para petani terpaksa menjual karena tidak ingin berurusan dengan
centeng-centeng suruhan nyai Endit. Akibatnya warga hidup
sengsara, mereka harus hidup dengan sederhana karena ketamakan nyai Endit.
Suatu hari nyai endit
ingin mengadakan sebuah pesta di rumahnya. Semua masyarakat di minta bantuannya
untuk menyiapkan persiapan pesta. Tiba-tiba datanglah seorang kakek renta kerumah
nyai Endit, perjalanan yang jauh telah membuatnya lapar dan kehausan. Iapun
datang untuk meminta sedekah kepada nyai Endit. Para centeng-centengpun berusaha untuk mengusir sang kakek, namun si kakek renta
itupun tetap bertahan di tempatnya sebelum di beri sedekah.
Nyai bagendit dan
warga yang sedang berada di rumah heran dengan keributan yang terjadi di depan
rumah, iapun segera keluar untuk melihat keributan yang sedang terjadi. Betapa
kagetnya nyai Endit ketika melihat seorang kakek tua duduk bersimpuh di
hadapannya. Setelah mengetahui maksud kedatangan si kakek tua, nyai Endit tak
memberikan rasa belas kasihannya kepada sang kakek, ia malah memerintahkan
centeng-centengnya untuk mengusirnya. Merasa diabaikan, sang kakekpun memilih
untuk pergi.
Setelah menancapkan
tongkat di hadapan rumah nyai Endit, si kakek tuapun berlalu pergi. Tinggalah
kedua centeng dan nyai endit yang bingung dengan tongkat yang menancap di
tanah. Para centeng mencoba untuk mencabut tongkat si kakek dari dalam tanah, namun ternyata tak seorangpun bisa mencabutnya. Kesabaran nyai Enditpun sudah
habis, dengan penuh rasa emosi iapun mencabut tongkat, dengan mudahnya tongkat
sang kakekpun ia keluarkan dari tanah. Tiba-tiba keluar semburan air dari dalam tanah bekas tongkat yang semakin lama
semakin membesar. Para warga yang sedang berada di rumah nyai enditpun
panik. Mereka berlari ke segala penjuru untuk menyelamatkan diri.
Sang nyai memilih
untuk kembali kerumah dan menyelamatkan harta bendanya, dalam kepanikan nyai Enditpun mengumpulkan semua harta yang dimilikinya meski air semakin tinggi. Setelah merasa cukup
membawa seluruh kekayaanya ia mencoba
menyelamatkan diri. Sayang usahanya terlambat karena air sudah
mengepung dan siap menenggelamkannya bersama harta benda serta sifat kikir dan
tamaknya selama hidup.
Setelah terbentuk, danau ini diberi nama sesuai dengan nama panggilan wanita kikir bagendit, dan
melekatnya legenda bagendit inipun ternyata menjadi sebuah keyakinan tersendiri
bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Cerita seorang wanita
kaya dan kikir ternyata tak menjadi satu-satunya cerita yang hadir dan menjadi
awal mula keberadaan danau bagendit ini, ada hal lain yang di yakini oleh
sebagian masyarakat tentang danau yang memiliki bentangan pemandangan alam yang
indah ini, yaitu seorang alim ulama, tokoh penyebar agama Islam, karena di sana kekuarngan air, akhirnya dengan mukjizat dan kekuasaan Allah, daerah itu menjadi makmur. Beragam cerita yang
hadir menyertai keberadaan danau ini
justru menjadi kelebihan yang dampaknya dapat di rasakan langsung oleh warga
sekitar.
Ya....Situ Bagendit
kini tak hanya menjadi sebuah danau yang airnya dapat digunakan untuk keperluan
sehari-hari, dengan adanya kegiatan pariwisata disini, Situ Bagendit menjadi
tempat bagi mereka yang ingin berwisata sembari melihat hasil karya cipta alam
dari sebuah cerita.
Jadi penasaran khan travellers....ingin berwisata ke Situ Bagendit, di Garut, Jawa Barat.
Cheers
Posting Komentar untuk "Legenda Situ Bagendit di Garut, Jawa Barat"
Posting Komentar