Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di pulau Tarakan, Kalimantan Utara


Jika travellers sedang pergi ke pulau Tarakan, Kalimantan Utara, jangan lupa mampir di kawasan konservasi mangrove dan bekantan yang terletak di tengah kota Tarakan. kawasan seluas 22 hektar ini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan sejak diresmikan tahun 2003 silam. Tidak hanya anda, tapi ajak juga semua anggota keluarga, terustama anak anak, karena mereka akan mendapatkan banyak pengalaman baru di sini, dan yang paling penting tiket masuk kawasan konservasi ini sangat terjangkau...hehehe.


Biaya retribusi masuk kawasan inipun sangat murah, untuk dewasa 5 ribu rupiah per orang, anak anak 3 ribu rupiah per orang, dan turis mancanegara 50 ribu rupiah per orang. Yang paling menarik di kawasan wisata ini adalah keberadaan bekantan, sebagai hewan endemik Kalimantan. Bekantan adalah sejenis kera berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Menurut Rahmawati, Petugas Konservasi Mangrove dan Bekantan, sejak tahun 2001 sudah ada 6 ekor di kawasan ini. Kemudian tahun 2003, Walikota saat itu, Yusuf mendatangkan 13 bekantan dari berau. Mereka kemudian berkembang biak hingga menjadi 42 ekor bekantan di tahun 2018



Kawasan konservasi Mangrove dan Bekantan ini tertata dengan rapi. Jangan membayangkan travellers akan berjalan di lumpur, karena di kawasan wisata ini terdapat jalan yang terbuat dari kayu. sangat memudahkan wisatawan untuk berjalan dengan lebih santai menikmati pemandangan mangrove yang menghijau.

Masyarakat memang lebih antusias untuk melihat bekantan di sini, karena dilepas liarkan secara alami dan tidak berada di kandang. kalau anda beruntung, anda akan melihat sekumpulan bekantan sedang bermain main. Mereka hidup berkelompok. Saat pagi hari saya tiba di kawasna ini, saya melihat kawanan bekantan sedang berada rendah di pohon. Mereka menikmati saat pagi, dan tidak takut akan kedatangan wisatawan. Jadi travellers bisa melihat mereka secara lebih dekat, menga,ati perilaku mereka, dan tentu saja mengamati bnetuk hidung mereka yang unik..hehehehe.

Kawasan konservasi ini menjadi upaya dari pemerintah daerah kota Tarakan untuk melestarikan dan mengkonservasikan kawasan mangrove bakau dan sekaligus pula memberikan habitat kepada bekantan. 



Selain bekantan, ada juga ular , dan burung yang menjadi salah satu ekosistem tersendiri dari hutan bakau. Saya melihat sendiri bagaimana kawasan ini sudah menjadi ekosistem unik dari sejumlah binatang. Jadi anda kana melihat banyak binatang dan akan mendapatkan pengalaman baru melihat ekosistem yang unik. Dari pengalaman saya, kawasan konservasi ini sangat ideal untuk wisata keluarga. Anak anak tentu suka melihat bekantan dan hewan hewan lain yang hidup bebas di kawasan konservasi ini.

Travellers tidak perlu takut terpanggang sinar matahari, karena situasi di dalam sangat rindang dan dipenuhi oleh mangrove. Selain itu, karena kawasan ini terlalu luas untuk dijelajahi, travellers bisa memilih tempat yang sesuai dengan stamina masing masing. Dan disediakan pula kursi yang terbuat dari kayu untuk istirahat.

Well...tempat ini recomended bagi travellers yang ingin melihat langsung habitat bekantan dari dekat. Apalagi bekantan ini hewan endemik yang hanya ada di Kalimantan.

Cheers


Posting Komentar untuk "Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di pulau Tarakan, Kalimantan Utara"