Benteng Gunung Kunci di Sumedang, Jawa Barat
Hai Travellers.......kabupaten Sumedang, Jawa Barat tidak hanya terkenal dengan tahunya saja loh...hehehe. Tapi juga buanyak obyek wisata yg bisa dieksplore. Seperti obyek wisata
Gunung Kunci. Saat saya ke sana, sekilas saya melihat bukit setinggi 500 meter yang di penuhi pohon pinus ini tampak alami. Namun siapa sangka ternyata bukit buatan ini merupakan benteng
pertahanan Belanda dan diberi nama benteng Gunung Kunci.
Benteng Gunung Kunci di bangun oleh Belanda pada
tahun 1917 untuk mengintai kekuatan pemerintahan Sumedang pada masa
pemerintahan Arya Soerja Atmadjaja yang gigih melakukan perlawanan. Wah ternyata perlawanan akan penjajahan Belanda di Sumedang pun giat dilakukan pada masa itu, sampai sampai Belanda membuat benteng khusus untuk mengintai.
Kini seratus tahun lebih sejak di bangunnya benteng Gunung Kunci oleh pejabat Belanda bernama Van Lin Berg Steem, benteng Gunung Kunci masih terjaga keberadaanya dan status nyapun ditetapkan sebagai cagar budaya dan paru paru kota Sumedang.
So....untuk travellers yang kebetulan sedang berada di Sumedang, Jawa Barat, jangan lupa mampir ke benteng Gunung Kunci, tempatnya sejuk, dan cukup memacu adrenalin anda, apalagi saat berjalan jalan dalam ruang bawah tanah tanpa penerangan.
Cheers
Kalau travellers masuk ke dalam kawasan benteng Gunung Kunci, ada logo
gambar kunci dan angka taun 1917. Inilah pintu gerbang benteng Gunung Kunci. Semula benteng ini berbentuk bangunan yang megah, namun Belanda yang
ketakutan kekuatan Sumedang saat itu memilih menyamarkan benteng ini dengan cara menguruk benteng hingga menyerupai
bukit dengan tanah yang diambil dari kawasan cadas pangeran dan dari panjunan. Jadilah penamaan Gunung Kunci yang diambil dari riwayatnya yaitu kunci pertahanan.
Sayapun bercakap cakap dengan Endang, salah satu petugas di kawasan ini, sambil berjalan mengelilingi benteng. Gunung Kunci memiliki luas bangunan 2600 meter dan terbagi menjadi tiga bagian yang dihubungkan dengan lorong gelap
sepanjang duaratus meter, ruangan ini gelap ya travellers, karena tidak memiliki penerangan. Jadi travellers bisa menggunakan flash dari telepon genggam untuk menerangi jalanan. Tapi bagi travellers yang gemar bertualang, menyusuri lorong lorong di benteng Gunung Kunci tanpa penerangan tentu sebuah tantangan ya....hehehe.
Beberapa bagian ruangan tergenang tetesan air yang meresap menerobos dinding
benteng sehingga tercipta suasana mistis yang sangat kuat di dalam ruangan
ruangan ini.
Setelah melewati lorong gelap benteng Gunung Kunci, saya sampai di bangunan puncak
benteng. Suasana di puncak sangat berbeda dengan ruang tengah yang gelap gulita. Di puncak terdapat bangunan benteng yang rusak, setelah saya bertanya, ternyata benteng Gunung Kunci pernah menjadi sasaran bom Jepang. Namun bekas tempat jatunya bom ini dibiarkan, dan tidak diperbaiki, karena telah menjadi saksi bisu peperangan memperebutkan kemerdekaan Indonesia.
Bagian atas tampak
terbuka terang dengan udara yang segar, sehingga tidak heran satu abad setelah
zaman berganti, puncak tempat Belanda mengawasi gerakan pasukan Arya Suria Atmaja menjadi sarana
peristirahatan bagi warga Sumedang. Hawanya segar khas pegunungan dengan pohon pohon rindang yang memberikan suasana sejuk.
Kini seratus tahun lebih sejak di bangunnya benteng Gunung Kunci oleh pejabat Belanda bernama Van Lin Berg Steem, benteng Gunung Kunci masih terjaga keberadaanya dan status nyapun ditetapkan sebagai cagar budaya dan paru paru kota Sumedang.
So....untuk travellers yang kebetulan sedang berada di Sumedang, Jawa Barat, jangan lupa mampir ke benteng Gunung Kunci, tempatnya sejuk, dan cukup memacu adrenalin anda, apalagi saat berjalan jalan dalam ruang bawah tanah tanpa penerangan.
Cheers
Posting Komentar untuk "Benteng Gunung Kunci di Sumedang, Jawa Barat"
Posting Komentar